Tahajjud Sebagai Penawar Stres Mahasiswa
Tahajjud Sebagai Penawar Stres Mahasiswa
Oleh:
Muhammad Dzilfikri Al Baihaqi
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Sudah menjadi sebuah kelumrahan, bahwa ketika menjadi seorang mahasiswa pasti kita akan terbiasa dengan yang namanya tugas dan jadwal yang padat. Baik itu di perkuliahan ataupun di organisasi-organisasi yang memang membutuhkan pikiran dan tenaga yang cukup banyak. Dan tak jarang kebanyakan mahasiswa menganggapnya sebagai beban atau tekanan dalam hidupnya.
Menurut ahli psikologi, jadwal yang padat berpotensi tinggi meyebabkan stress. Di era sekarang ini jika tidak disikapi dengan baik, stress kerap sekali menjadi penyebab orang melakukan tindakan tak baik untuk menghilangkan rasa stres itu sendiri, antara lain menggunakan narkoba, miras, mengunjungi klub-klub malam, dll. Hal tersebut jika tidak segera diatasi akan berdampak buruk pada moral remaja di era yang sekarang ini. Nah, dalam hal ini penyusun mengambil tema tahajjud sebagai penawar stress. Sebelum itu mari kita bahas satu per satu kata kunci dalam artikel ini.
Stress
Stres adalah suatu kondisi yang sangat umum. Kita merasa jantung kita berdebar kencang, telapak tangan berkeringat, dan perut bergejolak saat kita sedang stres, kita juga merasakannya saat kita terbebani dengan pekerjaan, ketika kita sedang mengalami krisis, atau ketika kita menghadapi sumber rasa takut seperti anjing yang marah atau saat terbang dengan pesawat. Tetapi berlawanan dengan kepercayaan umum, stres sebenarnya merupakan respons biologis. Tubuh kita telah dirancang untuk dapat mendeteksi dan bereaksi terhadap stres. Bahkan, stres bersifat baik. Stres hanya menjadi berbahaya bila bersifat kronis.
Jenis-jenis stres
Berikut ini adalah beberapa jenis stres yang perlu kita kenali :
1. Stres baik Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman positif juga dapat membawa stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stres seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat membuat banyak orang lebih mudah untuk menciptakan tujuan dan menikmati proses mencapainya dengan penuh energi.
2. Distres internal Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut terganggu, tubuh pun mengalami distres.
3. Distres akut Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres tadi akan memicu timbulnya hiperstres.
4. Hipostres Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan "ketidakadaan" stres, tetapi bisa juga diartikan kebosanan yang sangat. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan kegabutan.
5. Eustres stress ini merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh kita menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran kita menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah.
Dalam artikel ini, penyusun membahas stress yang distress internal karena dalam artikel ini akan lebih banyak membahas stress dari segi negatifnya. Mungkin tip-tipe diatas bisa menjadi referensi lebih.
Tahajjud
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا٧٩
Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS. Al isra : 79)
Berdasarkan pada ayat diatas, kita bisa mendefinisakan shalat tahajjud sebagai shalat yang dikerjakan di malam hari (sebagian malam). Ayat tersebut juga menunjukkan salah satu fungsi tahajjud adalah sebagai tambahan ibadah.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW. Pernah bersabda: Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam, ketika masih tersisa sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman: “siapa yang berdoa kepada-Ku, aku akan memberinya. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.
Shalat tahajjud juga termasuk dalam rangkaian “qiyamul lail”, yakni mengisi malam dengan kegiatan-kegiatan spiritual, seperti mambaca Al Quran, melaksanakan shalat-shalat sunnah seperti hajat, witir, dsb. Bermunajat, dll.
Beberapa khasiat tahajjud antara lain :
1. Dikabulkannya Doa-doa
2. Allah Mengangkat Derajat ke Tempat yang Terpuji
3. Mendekatkan Diri Kepada Allah
4. Memperoleh berbagai Kemuliaan
5. Mengusir Penyakit dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh
6. Dicintai Allah SWT
7. Mendatangkan ketenangan jiwa
Tahajjud sebagai penawar stress
Salah satu cara menghilangkan stress adalah dengan melakuukan meditasi. Meditasi adalah sebuah aktivitas mengosongkan pikiran yang bertujuan mengistirahatkan sejenak otak kita. Sebuah meditasi membutuhkan suasana yang tenang dan sunyi, jauh dari keramaian dan kesibukan. Suasana seperti itu dapat kita temui saat malam hari ketika semua kegiatan terhenti sementara waktu. Dalam hal ini meditasi yang dituju adalah shalat tahajjud. Dalam shalat tahajjud kita bisa ber-meditasi sekaligus bermunajat kepada Allah SWT. Kita bisa mengosongkan pikiran kita bersamaan dengan kita menyadari bahwa kita hanyalah manusia yang lemah dan sepenuhnya milik Allah. Berdzikir kepada Allah dan memikirkan ciptaan-ciptaan-Nya, sebagaimana firman Allah :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra’d : 28)
Dengan hati yang tenang InsyaAllah stress yang kita alami akan hilang dan kita akan selalu bisa berpikir jernih sembari terus berdzikir kepada Allah SWT.
Terima kasih
Sumber :
Muhyidin, Muhammad. 2007. Misteri Shalat Tahajjud. Yogyakarta: Diva press
0 Komentar