Rabu, 15 Maret 2023

Dalam acara Ngaji Kebudayaan Abad ke 2 Nahdlatul Ulama di Gedung Teater Tanah Air ku  Taman Mini Indonesia Indah , KH. Afifudfin Muhajir menyampaikan Syarah Qasidah Nahdliyyah karya beliau sendiri. 

KH. Afifuddin Muhajir yang juga Wakil Rais Am PBNU menuturkan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi sakral karena didirikan oleh manusia manusia sakral. Maksud dari  manusia manusia sakral ialah didirikan oleh Auliya' dan Ulama' . 

Apa perbedaan antara Auliya' dan Ulama' ?. Auliya' adalah manusia manusia spritual dan Ulama' manusia manusia Intelektual. Akan tetapi seringkali yang Ulama juga Aulya' , yang Auliya' juga Ulama. Dengan kata lain Auliya' disebut dengan Al 'Arif Billah, orang orang yang kenal Allah. Pertanyaannya apakah selain auliya' tidak kenal Allah ? Kenal juga, akan tetapi para Auliya' kenal Allah secara langsung, sedangkan yang lain kenal Allah dengan menggunakan media. Yang dimaksud media adalah alam semesta. 

Orang orang Al 'Arif Billah, orang orang Wali ma'rifat pada Allah SWT tanpa dalil. Mengapa tanpa dalil, karena sudah melihat. Kalau sudah melihat untuk apa dalil. Seorang santri di tanya apakah Bapak mu datang ? Datang, apa dasarnya, tidak perlu dasar karena saya sudah ketemu tadi. Berbeda dengan santri yang lain, apakah Bapak mu datang ? Datang , apa dasarnya ? Itu sepeda motor nya ada di depan Masjid. Yang kedua ini adalah Iman argumentatif (إيمان برهاني)yang pertama Iman intuitif (إيمان وِجداني

Orang orang yang 'Arif Billah, Yara Al Kauna wal mukawwina melihat alam semesta dan melihat  yang menciptakan alam semesta. Sedangkan orang yang tidak Arif Billah itu hanya Yara Al Kauna wa lam Yara Al mukawwina hanya melihat alam akan tetapi tidak melihat yang menciptakan alam. 

Ada sebuah pertemuan antara seorang  filosof dengan seorang sufi yang arif, setelah mereka berpisah, filosof mengatakan orang itu tadi melihat yang kita tahu, sementara orang si Arif  sufi mengatakan mereka tahu apa yang kita lihat. Ada perbedaan antara melihat dan tahu, orang yang melihat itu pasti tahu, dan orang yang tahu belum tentu melihat.

Kita tahu bahwa Jam'iyyah Nahdlatul Ulama didirikan oleh para Pengasuh pengasuh Pondok  Pesantren , wa fi muqaddimatihim Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy'ari dan Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren yang lain. Akan tetapi beliau tidak segera mendirikan jam'iyah NU ini, kecuali setelah mendapat petunjuk dan restu dari konsultan spritual nya. Yaitu Syaikhana  Muhammad Khalil Bangkalan dengan mediator antar keduanya KHR. As'ad Syamsul Arifin. 

Kyai As'ad Syamsul Arifin diutus dua kali oleh Syaikhana Khalil yang pertama  membawa tongkat. Kyai As'ad di perintahkan  oleh Syaikhana Khalil agar mengantarkan tongkat kepada hadhratusy -syaikh Hasyim Asy'ary sambil membacakan  firman Allah:

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى (١٧) قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى (١٨) قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى (١٩) فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى (٢٠) قَالَ خُذْهَا وَلا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الأولَى

Artinya : 

17. Apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa

18. Dia (Musa) berkata, "Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain

19. Allah berfirman, "Lemparkanlah ia, wahai Musa!"

20. Lalu (Musa) melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat

21. Dia (Allah) berfirman, "Peganglah ia dan jangan takut Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.

 NU kembali ke Khittah di-ilhami ayat ini:

سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الأولَى

yang diputuskan pada Muktamar NU ke 27 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, tahun 1984. Ini cerita NU. 

Kembali pada NU sebagai organisasi sakral , karena pendiriannya tidak  semata mata  hanya mengandalkan kemampuan finansial , kecerdasan intelektual , akan tetapi kecerdasan spritual. 

Barangkali tidak sama dengan Partai Partai politik , yang mungkin cukup memodalkan finansial  , uang yang banyak, kecerdasan yang luar biasa, akan tetapi NU lebih pada itu. 

Mungkin orang orang  PPP juga mengatakan seperti itu, karena PPP banyak Kiai Kiai yang mendirikannya. Mudah mudahan ini manfaat pada kita semua. 

Bahwa peran yang di mainkan Nahdlatul Ulama selama ini sekurang kurangnya ada tiga : pertama NU sebagai benteng Ahlussunnah wal jama'ah , Kedua NU sebagai pengawal mural bangsa Indonesia , dan yang ketiga ; NU sebagai penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia . Ada orang mengatakan sepanjang NU masih eksis maka Negara Kesatuan Republik Indonesia akan bertahan sampai kiamat. 

Demikian ceramah Syarah Qasidah NU yang disampaikan oleh KH. Afifuddin Muhajir . 

 

Jakarta, 15 Maret 2023

Penulis 

HM..Misbahus Salam

 


0 Komentar